TATA TERTIB
MUSYAWARAH
AMBALAN KE II (MUSYAMBAL II)
AMBALAN SYEKH SITI
JENAR
PANGKALAN MA.
NAHDLATUL ULAMA
TAHUN 2016
BAB 1
KETENTUAN DASAR
Pasal 1
1.
Musyawarah Ambalan II yang selanjutnya disebut MUSYAMBAL II merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam Ambalan MA. Nahdlatul Ulama
2.
Kedaulatan sepenunya berada
ditangan peserta MUSYAMBAL II dan
dilaksanakan dalam Musyawarah Ambalan MA.
Nahdlatul Ulama.
BAB II
DASAR
Pasal 2
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2. Surat Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka N0. 080 tahun 1988 tentang Pola dan
Mekanisme Pembinaan Penegak dan dan Pandega.
3. Musyawarah Ambalan ke-II
BAB III
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 3
MUSYAMBAL II mempunyai tugas dan wewenang :
1. Mendengar dan mengevaluasi laporan Pertanggung Jawaban Dewan Ambalan MA.
Nahdlatul Ulama dan sosialisasi Pemangku Adat periode 2014-2016
2. Menyempurnakan Adat Ambalan MA. Nahdlatul Ulama Periode 2014-2016
3. Memilih dan mengangkat ketua Dewan Ambalan MA. Nahdlatul Ulama Periode 2016-2017
BAB IV
PESERTA DAN
PENINJAU
Pasal 4
Peserta
Peserta MUSYAMBAL 11 Adalah Anggota Ambalan MA. Nahdlatul Ulama
Pasal 5
Peninjau
Peninjau MUSYAMBAL
II adalah Tamu Ambalan MA. Nahdlatul Ulama,Calon Anggota, Purna Ambalan MA. Nahdlatul
Ulama ,Pembina dan Mabigus
BAB V
HAK DAN
KEWAJIBAN
Pasal 6
HAK
1. Peserta MUSYAMBAL II berhak untuk ;
a. Berbicara mengeluarkan pendapat ,pertanyaan atau usulan setelah mendapat
izin dari pimpinan sidang.
b. Memilih dan dipilih
2. Peninjau hanya berhak untuk berbicara mengeluarkan pendapat, pertanyaan
atau usul setelah mendapat izin dari pemimpin sidang.
Pasal 7
Kewajiban
1. Peserta dan peninjau berkewajiban
untuk mentaati dan menjunjung tinggi Tata tertib demi kelancaran MUSYAMBAL II.
2. Peserta MUSYAMBAL II berkewajiban
untuk memakai seragam pramuka, kecuali malam hari tetapi dengan memakai
identitas Ambalan MA. Nahdlatul Ulama
3. Peserta MUSYAMBAL II pada saat penyampaian Laporan pertanggungjawaban (LPJ)
Dewan Ambalan MA. Nahdlatul Ulama dan Sosialisasi Pemangku Adat periode 2014-2016
diwajibkan memakai seragam pramuka
4. Peninjau MUSYAMBAL 11 berkewajiban untuk memakai atribut,dan identitas
pramuka atau identitas AMBALAN MA. Nahdlatul Ulama
BAB VI
PIMPINAN
SIDANG
Pasal 8
Presidium
1. Sidang-sidang Pleno dipimpin oleh Presidium
2.
Sebelum terbentuk Presidium, sidang dipimpin
oleh Sangga Kerja.
3. Presidium beranggotakan tiga orang dengan susunan:
a. Seorang Ketua merangkap
anggota.
b. Seorang Penulis merangkap anggota.
c. Seorang anggota.
4.
Presidium dipilih dari dan
mewakili:
a. Seorang utusan Dewan
b. Seorang utusan Ambalan Putra MA. Nahdlatul Ulama
c. Seorang utusan Ambalan Putri MA.
Nahdlatul Ulama
5.
Presidium dipilih dari dan
oleh peserta MUSYAMBAL II dengan musyawarah untuk mufakat dan bila tidak
tercapai dipilih dengan suara terbanyak.
Pasal 9
Komisi dan Pimpinan Komisi
1. Sidang dalam Komisi MUSYAMBAL II terdiri dari:
a. Komisi A membahas mengenai Kebijakan Organisasi.
b. Komisi B membahas mengenai Program Kerja Dewan Ambalan MA. Nahdlatul Ulama
periode 2014-2016.
c. Komisi C membahas ADAT Ambalan MA. Nahdlatul Ulama 2014-2016.
2. Peserta Sidang Komisi adalah peserta dan peninjau MUSYAMBAL II
3. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Sidang Komisi
masing-masing.
4. Sidang Komisi terdiri dari Seorang Ketua merangkap anggota, seorang penulis
merangkap anggota dan anggota lainnya.
5. Anggota Komisi ditetapkan secara proporsional oleh Presidium anggota
setelah mendengar usulan peserta MUSYAMBAL II
6. Presidium dapat hadir dalam Sidang Komisi untuk koordinasi.
7. Setiap Komisi melaporkan hasil pembahasan kepada Sidang Pleno kemudian
diflurkan kepada forum kemudian disahkan oleh Presidium.
Pasal 10
Quorum
1. Sidang Pleno MUSYAMBAL II dinyatakan sah apabila dihadiri ½ + 1 jumlah peserta yang hadir pada sesi
sebelumnya.
2. Jika quorum tidak tercapai maka Sidang ditunda selama 2 x 5 menit dan
sesudahnya dinyatakan sah.
Pasal 11
Pengambilan Keputusan
1. Keputusan MUSYAMBAL II dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
2. Jika ayat 1 tidak tercapai maka dilakukan lobby.
3. Jika ayat 2 tidak tercapai maka dilakukan voting (berdasarkan suara
terbanyak)
BAB VII
RISALAH
SIDANG
Pasal 12
1. Untuk Sidang Pleno dibuat risalah rapat yang berisi:
a. Hari, Tanggal, Jam permulaan dan penutupan Sidang
b. Tempat Pelaksanaan.
c. Pimpinan Sidang
d. Kesimpulan dan Keputusan
2. Keterangan lain yang dianggap perlu.
BAB VIII
PEMBENTUKAN
DEWAN AMBALAN MA. NAHDLATUL ULAMA
Pasal 13
Dewan
Ambalan MA. Nahdlatul Ulama yaitu:
1. Dewan Ambalan periode 2014-2016 MA. Nahdlatul Ulama dibentuk oleh Ketua
Terpilih Ambalan MA. Nahdlatul Ulama periode 2014-2016.
2. Usualan pengesahan dilakukan oleh presidium MUSYAMBAL II kepada Kepala MA.
Nahdlatul Ulama selaku Kamabigus.
Pasal 14
Pemilihan Ketua Ambalan MA. Nahdlatul Ulama dan Pemangku Adat
Periode 2014-2016
1. Pemilihan Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama
dilakukan dengan Sidang Pleno dengan musyawarah mufakat.
2. Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan
MA. Nahdlatul Ulama terdiri dari satu orang putra dan putrid anggota Ambalan Syekh
Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama yang dipilih oleh peserta MUSYAMBAL
II
3. Pemangku Adat terdiri dari dari satu orang putra dan putri anggota Ambalan Syekh
Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama yang dipilih oleh peserta MUSYAMBAL
II.
4. Calon Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA.
Nahdlatul Ulama harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Terdaftar aktif sebagai peserta MUSYAMBAL II.
b. Anggota aktif Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama
minimal aktif selama 1 tahun.
c. Tidak melanggar Adat Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
d. Mencalonkan diri dan atau dicalonkan oleh peserta MUSYAMBAL II.
e. Pernah menjadi Panitia Kegiatan di Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
f. Menyampaikan VISI dan MISI di depan peserta MUSYAMBAL II
g. Bersedia tidak putus sekolah selama menjabat sebagai Ketua Ambalan Syekh
Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
5. Pemangku Adat Ambalan Syekh
Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Terdaftar aktif sebagai
peserta MUSYAMBAL II.
b. Anggota aktif Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan
MA. Nahdlatul Ulama minimal aktif selama 1 tahun.
c. Tidak melanggar Adat Ambalan Syekh
Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
d. Mencalonkan diri dan atau dicalonkan oleh
peserta MUSYAMBAL II.
e. Pernah menjadi Panitia
Kegiatan di Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
f. Menyampaikan VISI dan MISI di
depan peserta MUSYAMBAL II
g. Bersedia tidak putus sekolah selama menjabat
sebagai Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
6. Mekanisme pemilihan Ketua dan Pemangku Adat Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan
MA. Nahdlatul Ulama adalah sebagai berikut:
a. Ketua dan Pemangku Adat Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul
Ulama dipilih melalui musyawarah mufakat.
b. Jika poin (a) tidak tercapai, maka dilakukan voting tertutup.
c. Kertas suara dinyatakan sah jika terdapat stempel Gudep serta mencantumkan
nama 1 calon putra dan 1 calon putrid.
d. Setiap pemilih wajib mengumpulkan kertas suaranya.
Pasal 15
Ketua Ambalan dan Pemangku Adat Ambalan Syekh Siti Jenar
pangkalan MA.
Nahdlatul Ulama.
1. Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan
MA. Nahdlatul Ulama berkoordinasi dengan Pemangku Adat dalam menyusun Anggota
Dewan Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama periode 2014-2016
selama 5 x 24 jam sejak ditetapkan.
2. Penyusunan Dewan Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama
harus memperhatikan Ketentuan Adat Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA.
Nahdlatul Ulama.
BAB XI
SANGSI
Pasal 16
1. Apabila peserta tidak mengikuti 2 sesi dalam MUSYAMBAL II maka gugur hak
pilihnya.
2. Pimpinan sidang berhak menegur peserta sidang apabila melanggar tata
tertib.
3. Setelah tiga kali teguran pimpinan sidang berhak mengeluarkan peserta
sidang dengan seizing forum.
BAB X
LAIN-LAIN
Pasal 17
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini ditentukan oleh
presidium sidang dengan persutujuan peserta sidang.
2. Peserta dan peninjau MUSYAMBAL II selama masih berjalan persidangan
dilarang merokok.
Pasal 18
Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan
Ditetapkan di : Sarirejo
Pada tanggal :
Pukul :
PIMPINAN
SIDANG PENDAHULUAN
Pimpinan
Sidang III
____________________
|
Pimpinan
Sidang II
_____________________
|
Pimpinan
Sidang I
_______________________
|