menu bar

Thursday, 28 January 2016

MUSYAWARAH AMBALAN

TATA TERTIB
MUSYAWARAH AMBALAN KE II (MUSYAMBAL II)
AMBALAN SYEKH SITI JENAR  
PANGKALAN MA. NAHDLATUL ULAMA
TAHUN 2016

BAB 1
KETENTUAN  DASAR

Pasal 1
1.      Musyawarah Ambalan II yang selanjutnya disebut MUSYAMBAL II merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Ambalan MA. Nahdlatul Ulama
2.      Kedaulatan sepenunya berada ditangan peserta MUSYAMBAL II  dan dilaksanakan dalam Musyawarah Ambalan MA. Nahdlatul Ulama.

BAB II
DASAR

Pasal  2
1.      Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
2.      Surat Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka N0. 080 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Penegak dan dan Pandega.
3.      Musyawarah Ambalan ke-II

BAB III
TUGAS  DAN WEWENANG

Pasal 3
MUSYAMBAL II  mempunyai tugas dan wewenang :
1.      Mendengar dan mengevaluasi laporan Pertanggung Jawaban Dewan Ambalan MA. Nahdlatul Ulama dan sosialisasi Pemangku Adat periode 2014-2016
2.      Menyempurnakan Adat Ambalan MA. Nahdlatul Ulama Periode 2014-2016
3.      Memilih dan mengangkat ketua Dewan Ambalan MA. Nahdlatul Ulama Periode 2016-2017

BAB IV
PESERTA DAN PENINJAU

Pasal 4
Peserta
Peserta MUSYAMBAL 11 Adalah Anggota Ambalan MA. Nahdlatul Ulama

Pasal 5
Peninjau
Peninjau MUSYAMBAL II adalah Tamu Ambalan MA. Nahdlatul Ulama,Calon Anggota, Purna Ambalan MA. Nahdlatul Ulama ,Pembina dan Mabigus


BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal  6
HAK
1.      Peserta MUSYAMBAL II berhak untuk ;
a.       Berbicara mengeluarkan pendapat ,pertanyaan atau usulan setelah mendapat izin dari pimpinan sidang.
b.      Memilih dan dipilih
2.      Peninjau hanya berhak untuk berbicara mengeluarkan pendapat, pertanyaan atau usul setelah mendapat izin dari pemimpin sidang.

Pasal  7
Kewajiban
1.      Peserta dan peninjau berkewajiban untuk mentaati dan menjunjung tinggi Tata tertib demi kelancaran MUSYAMBAL II.
2.      Peserta MUSYAMBAL II berkewajiban untuk memakai seragam pramuka, kecuali malam hari tetapi dengan memakai identitas Ambalan MA. Nahdlatul Ulama
3.      Peserta MUSYAMBAL II pada saat penyampaian Laporan pertanggungjawaban (LPJ) Dewan Ambalan MA. Nahdlatul Ulama dan Sosialisasi Pemangku Adat periode 2014-2016 diwajibkan memakai seragam pramuka
4.      Peninjau MUSYAMBAL 11 berkewajiban untuk memakai atribut,dan identitas pramuka atau identitas AMBALAN MA. Nahdlatul Ulama

BAB VI
PIMPINAN SIDANG

Pasal 8
Presidium
1.      Sidang-sidang Pleno dipimpin oleh Presidium
2.       Sebelum terbentuk Presidium, sidang dipimpin oleh Sangga Kerja.
3.      Presidium beranggotakan tiga orang dengan susunan:
a.       Seorang Ketua merangkap anggota.
b.      Seorang Penulis merangkap anggota.
c.       Seorang anggota.
4.      Presidium dipilih dari dan mewakili:
a.       Seorang utusan Dewan
b.      Seorang utusan Ambalan Putra MA. Nahdlatul Ulama
c.       Seorang utusan Ambalan Putri MA. Nahdlatul Ulama
5.      Presidium dipilih dari dan oleh peserta MUSYAMBAL II dengan musyawarah untuk mufakat dan bila tidak tercapai dipilih dengan suara terbanyak.

Pasal 9
Komisi dan Pimpinan Komisi
1.      Sidang dalam Komisi MUSYAMBAL II terdiri dari:
a.       Komisi A membahas mengenai Kebijakan Organisasi.
b.      Komisi B membahas mengenai Program Kerja Dewan Ambalan MA. Nahdlatul Ulama periode 2014-2016.
c.       Komisi C membahas ADAT Ambalan MA. Nahdlatul Ulama 2014-2016.
2.      Peserta Sidang Komisi adalah peserta dan peninjau MUSYAMBAL II
3.      Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Sidang Komisi masing-masing.
4.      Sidang Komisi terdiri dari Seorang Ketua merangkap anggota, seorang penulis merangkap anggota dan anggota lainnya.
5.      Anggota Komisi ditetapkan secara proporsional oleh Presidium anggota setelah mendengar usulan peserta MUSYAMBAL II
6.      Presidium dapat hadir dalam Sidang Komisi untuk koordinasi.
7.      Setiap Komisi melaporkan hasil pembahasan kepada Sidang Pleno kemudian diflurkan kepada forum kemudian disahkan oleh Presidium.

Pasal 10
Quorum
1.      Sidang Pleno MUSYAMBAL II dinyatakan sah apabila dihadiri ½ + 1 jumlah peserta yang hadir pada sesi sebelumnya.
2.      Jika quorum tidak tercapai maka Sidang ditunda selama 2 x 5 menit dan sesudahnya dinyatakan sah.

Pasal 11
Pengambilan Keputusan
1.      Keputusan MUSYAMBAL II dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat.
2.      Jika ayat 1 tidak tercapai maka dilakukan lobby.
3.      Jika ayat 2 tidak tercapai maka dilakukan voting (berdasarkan suara terbanyak)

BAB VII
RISALAH SIDANG

Pasal 12
1.      Untuk Sidang Pleno dibuat risalah rapat yang berisi:
a.    Hari, Tanggal, Jam permulaan dan penutupan Sidang
b.    Tempat Pelaksanaan.
c.    Pimpinan Sidang
d.    Kesimpulan dan Keputusan
2.      Keterangan lain yang dianggap perlu.





BAB VIII
PEMBENTUKAN DEWAN AMBALAN MA. NAHDLATUL ULAMA

Pasal 13
Dewan Ambalan MA. Nahdlatul Ulama yaitu:
1.      Dewan Ambalan periode 2014-2016 MA. Nahdlatul Ulama dibentuk oleh Ketua Terpilih Ambalan MA. Nahdlatul Ulama periode 2014-2016.
2.      Usualan pengesahan dilakukan oleh presidium MUSYAMBAL II kepada Kepala MA. Nahdlatul Ulama selaku Kamabigus.

Pasal 14

Pemilihan Ketua Ambalan MA. Nahdlatul Ulama dan Pemangku Adat
Periode 2014-2016

1.      Pemilihan Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama dilakukan dengan Sidang Pleno dengan musyawarah mufakat.
2.      Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama terdiri dari satu orang putra dan putrid anggota Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama yang dipilih oleh peserta MUSYAMBAL II 
3.      Pemangku Adat terdiri dari dari satu orang putra dan putri anggota Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama yang dipilih oleh peserta MUSYAMBAL II.
4.      Calon Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar  pangkalan MA. Nahdlatul Ulama harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.       Terdaftar aktif sebagai peserta MUSYAMBAL II.
b.      Anggota aktif Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama minimal aktif selama 1 tahun.
c.       Tidak melanggar Adat Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
d.      Mencalonkan diri dan atau dicalonkan oleh peserta MUSYAMBAL II.
e.       Pernah menjadi Panitia Kegiatan di Ambalan Syekh Siti Jenar  pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
f.       Menyampaikan VISI dan MISI di depan peserta MUSYAMBAL II
g.       Bersedia tidak putus sekolah selama menjabat sebagai Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
5.       Pemangku Adat Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.       Terdaftar aktif sebagai peserta MUSYAMBAL II.
b.      Anggota aktif Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama minimal aktif selama 1 tahun.
c.       Tidak melanggar Adat Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
d.      Mencalonkan diri dan atau dicalonkan oleh peserta MUSYAMBAL II.
e.       Pernah menjadi Panitia Kegiatan di Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.
f.       Menyampaikan VISI dan MISI di depan peserta MUSYAMBAL II
g.     Bersedia tidak putus sekolah selama menjabat sebagai Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.

6.      Mekanisme pemilihan Ketua dan Pemangku Adat Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama adalah sebagai berikut:
a.       Ketua dan Pemangku Adat Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama dipilih melalui musyawarah mufakat.
b.      Jika poin (a) tidak tercapai, maka dilakukan voting tertutup.
c.       Kertas suara dinyatakan sah jika terdapat stempel Gudep serta mencantumkan nama 1 calon putra dan 1 calon putrid.
d.      Setiap pemilih wajib mengumpulkan kertas suaranya. 


Pasal 15
Ketua Ambalan dan Pemangku Adat Ambalan Syekh Siti Jenar
pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.

1.      Ketua Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama berkoordinasi dengan Pemangku Adat dalam menyusun Anggota Dewan Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama periode 2014-2016 selama 5 x 24 jam sejak ditetapkan.
2.      Penyusunan Dewan Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama harus memperhatikan Ketentuan Adat Ambalan Syekh Siti Jenar pangkalan MA. Nahdlatul Ulama.


BAB XI
SANGSI

Pasal 16
1.      Apabila peserta tidak mengikuti 2 sesi dalam MUSYAMBAL II maka gugur hak pilihnya.
2.      Pimpinan sidang berhak menegur peserta sidang apabila melanggar tata tertib.
3.      Setelah tiga kali teguran pimpinan sidang berhak mengeluarkan peserta sidang dengan seizing forum.

BAB X
LAIN-LAIN

Pasal 17
1.      Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini ditentukan oleh presidium sidang dengan persutujuan peserta sidang.
2.      Peserta dan peninjau MUSYAMBAL II selama masih berjalan persidangan dilarang merokok.

Pasal 18

Tata tertib ini berlaku sejak ditetapkan


Ditetapkan di               : Sarirejo
Pada tanggal                 :
Pukul                           :

PIMPINAN SIDANG PENDAHULUAN


Pimpinan Sidang III




­­____________________
Pimpinan Sidang II




­­­­­­­­­­_____________________
Pimpinan Sidang I




­_______________________


1 comment: